Janji Bantu, Gubri Prihatin RSUD Rohul Tak Bisa Dimanfaatkan Masyarakat

ROHUL (CAKAPLAH) – Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid prihatin dengan kondisi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasir Pangaraian, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) yang terbengkalai dan tidak bisa dimanfaatkan masyarakat.

Kondisi itu akibat pembangunan RSUD Rohul mangkrak sejak tahun 2011 lalu, karena permasalahan hukum, yang menjerat beberapa pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rohul.

Di sela-sela kunjungan Safari Ramadan di Rohul, Gubri Abdul Wahid bersama Bupati Rohul Anton dan Wakil Bupati Rohul Saparuddin Poti langsung meninjau kondisi RSUD tersebut.

Gubri masuk ke dalam gedung RSUD Rohul yang terbengkalai. Keramik, kaca dan plafon gedung RSUD hampir 60 persen sudah hancur dan tidak layak pakai.

Gubri juga sangat menyayangkan bangunan yang sudah menghabiskan anggaran puluhan miliar yang dibangun pada tahun 2011 tidak bisa dimanfaatkan masyarakat.

“Memang sayang bangunannya sudah ada tidak berfungsi sama sekali dan mubazir, uang rakyat juga tertanam disitu banyak, tapi rakyat belum bisa memanfaatkannya dan Pemda belum bisa mengatasinya,” kata Abdul Wahid, Ahad (9/3/2025).

Usai meninjau kondisi gedung RSUD Rohul, Abdul Wahid menyampaikan, akan membantu pembangunan kembali gedung tersebut pada tahun 2026. Mengingat pada tahun 2025 ini, Pemprov Riau masih defisit anggaran, sehingga belum bisa membantu untuk perbaikan kembali RSUD tersebut.

“Untuk RSUD Rohul nanti kemungkinan nanti kita bantu di tahun 2026, tadi kita sudah bicara dengan pak Kadis PUPR, kalau 2025 ini sudah tidak ada duitnya karena efesiensi,” sebutnya.

Abdul Wahid menyebut, untuk permasalahan hukum terhadap kasus pembangunan RSUD Rohul ini, dari informasi yang disampaikan Bupati Rohul telah diselesaikan secara hukum, dan tidak ada permasalahan lagi. Namun perlu dikaji kembali apakah benar sudah tidak bermasalah lagi ke depannya.

“Untuk status RSUD ini informasinya sudah selesai kasus hukumnya. Anggaran dulu dari audit 2021 mungkin ada nanti inflasi kenaikan harga untuk fisiknya Rp40 miliar, untuk pengadaannya sekitar Rp37 miliar, totalnya sekitar 77 miliar,” tutupnya.

Pembangunan gedung baru RSUD Rohul berlantai enam sudah menghabiskan anggaran sebesar Rp82,8 miliar. Gedung itu kini mangkrak alias terbengkalai, karena ada dugaan korupsi dalam pembangunannya yang ditangani oleh Polda Riau.

Pembangunan gedung RSUD enam lantai itu dilaksanakan pada tahap satu (I) dan tahap dua (II) tahun 2011 hingga 2012 bersumber dari dana dekonsentrasi APBN-TP (Tugas Pembantu) sebesar Rp19,5 miliar, terealisasi dari pusat sebesar Rp14,6 miliar.

Kemudian dilanjutkan pada tahap tiga (III) dari APBN-TP tahun 2013 sebesar Rp34 miliar. Terakhir tahap ke empat (IV) bersumber dari dana Bantuan Keuangan Provinsi (Bankeu) Riau tahun anggran 2016 sebesar R34,2 miliar.

Dari pagu Ro34 miliar itu dirincikan lelang Rp32 miliar, Tahap I Rp8 milliar, Tahap II Rp11 milliar, laporan progres 98 persen dan realisasi realnya hanya 72 persen. Kemufisn temuan tahap I Rp2,3 milliar, temuan tahap II Rp4,2 milliar dan pengembalian baru Rp1,5 milliar.**

Link Berita