Siak (ANTARA) – Badan Usaha Milik Daerah di Provinsi Riau bidang minyak dan gas PT Bumi Siak Pusako membukukan laba bersih pada tahun 2022 sebesar Rp381 miliar dengan realisasi produksi minyak mencapai 3 juta barel.
Direktur PT BSPIskandar menyampaikan secara umum capaian target berdasarkan target dan beban kerja 2022 sudah terealisasi. Termasuk pengeboran 15 sumur eksploitasi dan satu sumur eksplorasi yang telah terlaksana 100 persen.
“Ini membuktikan BSP tetap komit melakukan operasinya dalam upaya meningkatkan produksi dan menekan laju penurunan produksi di Wilayah Kerja ‘Coastal Plain Pekanbaru (CPP). Tantangan operasional dan kendala di lapangan akan menjadi pembelajaran untuk tetap menjadi perbaikan ke depannya dan senantiasa meminimalkan resiko operasi di lapangan,” katanya.
Hal ini merupakan pencapaian tertinggi sepanjang sejarah PT BSP. Terakhir pernah mencatatkan laba bersihnya pada tahun 2008 sebesar Rp348 miliar lebih. Kinerja PT BSP tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang dan rekan.
PT BSP juga mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian atau WTP yang berhasil dipertahankan oleh manajemen selama berdiri sejak 2021. Selanjutnya, kata dia, upaya menekan biaya operasi guna melakukan efisiensi juga menjadi hal utama yang akan terus ditingkatkan. Inovasi dan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat sesuai regulasi sebagai penguatan kepatuhan terus diperhatikan. Ia menjelaskan bahwa perusahaan terus berinvestasi dalam kegiatan eksplorasi dan pengembangan. Itu terlihat dalam mencari cadangan baru dibuktikan dengan ditemukannya dari sumur eksplorasi Nuri 1x yang diperkirakan produksi mencapai 500-700 barrel per hari. Mantan Manajer External Affair BOB ini menambahkan BSP akan memiliki tugas yang cukup berat ke depannya.
Selain mendukung capaian target 1 juta barel per hari, tentu komitmen kerja pasti selama 5 tahun sebagai komitmen perpanjangan kontrak bersama negara akan terus menjadi perhatian. “Kepada seluruh jajaran manajemen, sebagai salah satu BUMD yang mengelola lapangan migas ini harus terus menjadi kebanggaan masyarakat Riau dan masyarakat Indonesia pada umumnya,” ucapnya.
PT BSP juga mendapatkan apresiasi dari SKK Migas terhadap capaian target produksi pada April 2023 ini sebesar 107 persen dari target dan biaya kerja. Ini merupakan satu-satunyaKKKS di wilayah Sumbagut yang berhasil melebihi target produksi. Pemegang saham terbesar PT BSP sebesar 72 persen lebih, Pemerintah Kabupaten Siak melalui Bupati Alfedri mengapresiasi kinerja direktur dan manajemen. Dia meminta PT BSP tetap fokus untuk menjadi BUMD kebanggaan masyarakat Riau. “Keberhasilan gemilang juga di tingkat nasional diraih BSP dalam sebagai 13 besar Top BUMD seluruh Indonesia.
Penghargaan internasional dalam 3rd IOG Convension di Bali sebagai KKKS zero claim insurance,” ungkapnya. Selain Pemkab Siak, pemegang saham PT BSP yakni Pemerintah Provinsi Riau, Pemkab Pelalawan, Kampar, Bengkalis, dan Kota Pekanbaru. Rapat Umum Pemegang Saham PT BSP dilaksanakan pada Senin (29/5) dihadiri Komisaris BSP, Hendrisan, Direktur BSP, Iskandar dan seluruh Pemegang Saham, Bupati Siak, Alfedri, Gubernur Riau diwakili Kepala Bappenda Provinsi Riau, Syarial Abdi, Bupati Pelalawan, Zukri, Pj.Bupati Kampar, Muhammad Firdaus dan Walikota Pekanbaru diwakili Asissten II, Ingot Ahmad beserta jajaran Managemen PT BSP.