Pekanbaru, 07 Agustus 2024. – Kepala Perwakilan BPK Provinsi Riau (BPK Riau), Jariyatna, menjadi narasumber dalam Seminar Nasional dan Launching Program Studi Magister Ilmu Akuntansi Sekolah Pascasarjana dengan tema “Masa Depan Akuntansi: Literasi Keuangan dan Pengawasan Terintegrasi Mendukung Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan” yang dilaksanakan oleh Universitas Lancang Kuning di Menara Dang Merdu Bank Riau Kepri Syariah (07/08).
Kegiatan ini dibuka oleh Rektor Universitas Lancang Kuning, Prof. Dr. Junaidi, S.S., M.Hum., Ph.D dan Dekan Sekolah Pascasarjana Universitas Lancang Kuning, Dr. Adolf Bastian, S.Pd., M.Pd. Dalam sambutannya, Rektor Universitas Lancang Kuning mengungkapkan rasa terimakasihnya atas kesediaan Kepala Perwakilan BPK Provinsi Riau untuk menjadi salah satu narasumber dalam mengisi kegiatan ini. “Dalam kegiatan seminar nasional ini, kami menghadirkan dua pembicara hebat dari pihak eksternal, yaitu Kepala Perwakilan BPK Provinsi Riau dan Kepala Perwakilan BI Provinsi Riau, yang nanti akan memaparkan materi terkait topik-topik yang selaras dengan tema seminar nasional kita”, ujarnya dalam sambutan.
Selanjutnya dalam materi dengan topik “Audit Performance menuju Green Economic”, Jariyatna menyampaikan visi dan misi BPK sebagai lembaga pemeriksa terpercaya untuk mewujudkan tata kelola keuangan negara yang berkualitas dan bermanfaat untuk mencapai tujuan negara. Jariyatna juga menjelaskan bahwa perspektif lingkungan telah menjadi perhatian BPK dalam setiap pelaksanaan pemeriksaannya, baik dalam Pemeriksaan Keuangan, Pemeriksaan Kinerja maupun Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu dimana pemeriksaan ini telah sejalan dengan Best Practices yang diterapkan oleh lembaga pemeriksa sedunia atau International Organization of Supreme Audit Institutions (INTOSAI). Beberapa pemeriksaan berbasis lingkungan yang telah dilaksanakan oleh BPK antara lain Pemeriksaan Pengelolaan Hutan, Pemeriksaan Pengelolaan/Izin Pertambangan, Pemeriksaan Pengendalian Kebakaran Hutan, Pemeriksaan Pengelolaan Persampahan, Pemeriksaan Pengendalian Daerah Aliran Sungai (DAS), dan Pemeriksaan SPBE (Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik).
Jariyatna lebih lanjut menjelaskan bahwa BPK telah mendorong kesadaran perspektif lingkungan melalui penerapan IT Driven dalam menjalankan dan menunjang pekerjaan dalam bidang pemeriksaan maupun non-pemeriksaan.
“Tentu saja, terdapat beberapa tantangan dalam penggunaan teknologi informasi tersebut, namun manfaatnya telah dirasakan oleh banyak pihak, antara lain pekerjaan yang dapat diselesaikan secara tepat waktu, pekerjaan yang dapat dikerjakan dari mana saja, berkurangnya penggunaan kertas yang berlebihan, efisiensi biaya serta audit coverage”, ujarnya lagi sembari menutup pemaparan.