Defisit APBD Riau 2025 hingga Rp2,2 Triliun Akan Berdampak Terhadap Tujangan Pegawai

BERTUAHPOS.COM — Defisit Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Riau 2025, diperkirakan akan berdampak terhadap kurang bayar tunjangan pegawai, kata Gubernur Riau, Abdul Wahid.

Setidaknya, kata dia, masalah ini akan berdampak terhadap beberapa komponen. Selain kurang bayar tunjangan pegawai, defisit APBD Riau 2025 juga akan mempengaruhi kegiatan pemerintahan.

Gubernur mengatakan, sejuah ini memang belum ada angka pasti nilai defisit APBD Riau 2025. Sebab sedangan dalam proses pengitungan di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

“Dari tiga komponen ini everage (rata-rata) Rp2,2 triliun. Tapi untuk kepastian angkanya saya masih minta kepada masih-masing OPD untuk menghitungnya secara maraton,” kata Wahid di Pekanbaru belum lama ini.

Sementara itu, untuk tunda bayar sejumlah proyek belanja tidak langsung di tahun 2024, Wahid menyebut, masih menunggu hasil audit BPKP. Dengan kata lain, Pemprov Riau masih perlu memastikan proyek-proyek mana saja yang harus dibayarkan.

Kendati demikian, kata dia, Pemprov Riau tetap berkewajiban untuk membayarkan. Caranya, bisa dengan pergeseran anggaran, pemangkasan perjalanan dinas—terutama yang tidak mendesak.

“Tapi, uangnya nanti kita cari dulu. Nanti, pasti akan dicarikan skemanya sehingga bisa menutupi defisit. Termasuk dengan memaksimalkan pendapatan,” katanya.

Menurutnya, ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya defisit APBD Riau 2025. Seperti; realisasi pendapatan di sektor pajak yang tidak maksimal, pemisahan kekayaan daerah dalam bentuk deviden juga tidak maksimal, termasuk jatah PI 10% yang tidak sesuai target. “Kurang bayar dari pusat akibat dari efisiensi itu juga salah satu penyebabnya. Nanti akan dikonsultasikan dulu dengan pemerintah pusat,” tuturnya.***

Link Berita