Pekanbaru – Desakan agar proyek multiyears di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Riau triliunan rupiah diusut terus mengalir dari berbagai elemen masyarakat. Setelah Jaringan Masyarakat Pemantau APBD/APBN menyampaikan agar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ‘turun tangan’. Desakan yang serupa datang dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Riau.
Mega proyek di Dinas PU Riau itu, diduga tidak sesuai dengan harapan masyarakat Riau. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) diminta mengaudit proyek multiyears itu. Hasil audit yang dilakukan BPK diminta untuk disampaikan secara transparan agar publik mengetahui, apakah proyek telah berjalan sesuai ‘aturan main’ atau tidak?.
Direktur Eksekutif LBH Riau, Sugiarto SH menyampaikan, KPK dapat melakukan penyelidikan karena nilai proyek yang sangat fantastis itu mesti diusut, apakah telah terjadi kebocoran atau tidak? Jika tidak diusut, maka masyarakat Riau akan terus bertanya – tanya ada apa?.
“Kita minta peran BPK untuk mengaudit proyek multiyears tersebut. Begitu juga dengan KPK daoat mengusut apakah ada ditemukan kebocoran atau tidak?,” ujar Direktur Eksekutif LBH Riau, Kamis (11/2) kemarin.
Apabila ditemukan kebocoran, walaupun nilainya ‘satu sen’, ucap Sugi, itu dapat dikategorikan tindak pidana korupsi. Dan, siapa – siapa yang terlibat didalamnya mesti diusut tuntas, sesuai dengan Undang – undang (UU) nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi. Yang melanggar dapat dikenai ancaman kurungan 20 tahun penjara.
Juru bicara KPK, Johan Budi SP ketika dikonfirmasi terkait adanya desakan masyarakat terhadap pengusutan proyek multiyears di Dinas PU Riau mengatakan, dirinya sedang berada di luar kota. “Nanti setelah di Jakarta, saya cek dulu,” ujar Johan Budi S
Selesai Maret 2010
Di tempat terpisah, Kepala Dinas PU Riau, Firdaus ST MT ketika dikondirmasi mengatakan, proyek multiyears di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Riau, ada yang selesai dan ada yang belum tuntas. Diprediksi, sejumlah proyek multiyears di Dinas PU Riau, yang belum tuntas akan selesai Maret 2010 ini.
Dikatakan Firdaus ST MT dari sepanjang 65 kilometer (Km) pembangunan Jalan Sungai Akar – Bagan Jaya, yang dikerjakan PT. Hutama Karya tersebut, telah teraspal 56 Km. “Sisanya tinggal perapian saja lagi,” ujar Kadis PU Riau, Senin (8/2).
Untuk pembangunan Jalan Bagan Jaya – Kuala Enok sepanjang 60 Km, ujar Firdaus, yang telah teraspal sepanjang 17 Km. Sisanya agregat kelas B dan pembangunan jembatan sebanyak 12 jembatan. PT. Pembangunan Perumahan (PP) yang mengerjakan jalan tersebut, mesti membuat jembatan baru dan mengganti yang telah rusak.
Begitu juga Jalan Sorek – Guntung dengan panjang 187 Km. Jalan yang fungsional dikerjakan kontraktor, PT Wijaya Karya sepanjang 64 Km. “Ini sedang persiapan untuk di PHOkan,” ucap Kadis.
Jalan Pelintung – Sungai Pakning sepanjang 70,1 Km yang ditargetkan untuk diaspal telah selesai semua. Jalan yang dikerjakan, oleh PT. Harap Panjang ini, telah diaspal tinggal hanya persiapan PHOnya saja lagi. Untuk jalan Sei Pakning – Teluk asjid Simpang Pusako sepanjang 23 Km, ucap Firdaus ST MT sudah selesai semua. Jalan Simpang Kumu – Sontang Duri sepanjang 60 Km target teraspal namun 400 meter (m) jalan tersebut rusak, karena banyak pembalakan liar yang melakukan aktivitas di badan jalan.
“Semalam saja disana, ada ratusan mobil yang melakukan pembalakan, sehingga jalan rusak ,” kata Kadis PU Riau.
Sedangkan untuk Jalan Dalu Dalu – Mahato – Simpang aggala sepanjang 100 Km, ucap Firdaus, proyek jalan yang dikerjakan PT Adi Karya, teraspal 27 Km saja, sedangkan 73 Km nya lagi ditargetkan hanya sampai pada agregat kelas B saja. “Keterbatasan anggaran kita, sehingga pekerjaan jalan diangsur, namun mudah – mudahan Maret selesai semua” ucap Firdaus ST MT. (ibu)
Sumber : Riau Mandiri, Jumat 12 Februari 2010