PEKANBARU – Lebih dari sepekan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan ( karhutla) menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau.
Sejauh ini, belum ada sekolah yang diliburkan. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Pekanbaru Abdul Jamal. “Sejauh ini belum ada,” sebut Jamal. Kendati demikian, pihaknya sudah mengeluarkan surat imbauan perihal kondisi udara di Pekanbaru, yang sudah mulai mengganggu kesehatan anak-anak.
Berikut 4 imbauan Disdik Pekanbaru. 1. Mengurangi aktivitas siswa di luar ruangan, seperti upacara, olahraga, imtaq dan kegiatan-kegiatan lainnya. 2. Menyarankan kepada seluruh siswa untuk memakai masker. 3. Dalam keadaan situasional, kepala sekolah boleh memulangkan siswa dengan koordinasi terlebih dahulu ke Disdik Pekanbaru. 4. Untuk meliburkan siswa, menunggu surat edaran resmi dari Disdik Pekanbaru. “Sekolah akan diliburkan apabila ISPU (Indeks Standar Pencemaran Udara) berkisar antara 200-299 kategori sangat tidak sehat. Untuk saat ini kondisi udara di Pekanbaru kategori sedang,” ujar Jamal.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru, Riau, kabut asap karhutla masih menyelimuti tiga wilayah di Riau. “Pantauan kami jam 07.00 WIB, jarak padang di Kota Pekanbaru 4 kilometer (asap), Kota Dumai 2 kilometer (asap) dan Kabupaten Pelalawan 3 kilometer (asap),” kata Prakirawan BMKG Stasiun Pekanbaru Mia Vadilla.
Dia menyebutkan, titik panas (hotspot) di Riau pada pantauan paginya, terdeteksi 59 titik, yang tersebar di delapan wilayah. “Bengkalis 8 titik, Kepulauan Meranti 2 titik, Kampar 4 titik, Pelalawan 8 titik, Rokan Hilir 4 titik, Siak 11 titik, Indragiri Hilir 14 titik, dan Indragiri Hulu 8 titik,” sebut Mia. Sedangkan untuk hotspot dengan confidence di atas 70 persen atau diyakini titik api, sebayak 37 titik. “Confidence di atas 70 persen di Kabupaten Bengkalis 5 titik, Kepulauan Meranti 1 titik, Kampar 2 titik, Pelalawan 6 titik, Rokan Hilir 2 titik, Siak 7 titik, Indragiri Hilir 9 titik dan Indragiri Hulu 5 titik,” tutup Mia.