Tak Rasional, Suntikan Dana ke BUMD

BPK Diminta Audit PT RAL & Bank Riau

Pekanbaru – Penambahan modal terhadap PT Bank Riau dan PT Riau Airlines melalui APBD Riau tahun 2010 dinilai tidak tepat lagi. Sebab BUMD yang sudah menghasilkan keuntungan seharusnya tidak lagi mendapat suntikan dana karena dianggap sudah mampu mandiri

Namun, jika pemerintah Provinsi Riau tetap bersikeras memberikan suntikan dana modal tambahan kepada kedua BUMD itu, maka diminta kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan audit terhadap keuangan BUMD itu untuk tiga tahun terakhir.

Hal tersebut dikatakan Mantan Anggota DPR RI asal Riau, Muhammad Tonas, Selasa (2/2) terkait dengan rencana pencairan Rp70 miliar penyertaan modal terhadap sejumlah BUMD di Riau pada tahun 2010 ini oleh Pemprov Riau.

Menurut Tonas, Penambahan modal terhadap Bank Riau dan PT RAL itu kurang rasional dan alasan yang dipakai untuk pengajuan itu diluar kebiasaan. Harusnya DPRD Riau tidak gegabah dalam memberikan persetujuan dalam penambahan modal tersebut.

“Yang perlu disuntik dana itu kan kalau BUMD-nya kekurangan modal, tapi inikan sudah produktif dan harusnya tak lagi menggantung kepada APBD,” kata Muhammad Tonas, kepada Riau Mandiri.

Rencana adanya penambahan modal terhadap BUMD ini dibenarkan oleh Wakil Gubernur Riau H.Raja Mambang Mit beberapa waktu lalu. Dimana suntikan modal itu diberikan kepada BUMD yang produktif untuk mendukung ekspansi perusahaan daerah. Penyertaan modal itu dianggarkan di APBD Riau Tahun 2010.

Berdasarkan data dari Biro Administrasi Ekonomi Pemprov Riau, pada tahun 2010 ini ada 6 BUMD mendapatkan suntikan dana. 5 BUMD milik Pemprov Riau dan satu BUMD milik Pemko Dumai. Dari total modal Rp70 miliar tersebut, BUMD PT Bank Riau dan PT Riau Airlines mendapatkan porsi terbesar yaitu Rp25 miliar. Kedua BUMD ini dianggap produktif dan membutuhkan pengembangan lebih lanjut. Sedangkan sisanya tersebar ke beberapa BUMD lainnya. Saat ini Pemprov Riau memiliki sejumlah 10 buah, termasuk yang dimodali oleh Pemprov Riau. Di antara BUMD yang dimiliki Riau adalah PT Sarana Pembangunan Riau, PT PIR, PT PER, PT Riau Petroleum, selain PT Bank Riau dan PT RAL.

Sumber: Riau Mandiri