PEKANBARU – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Riau saat ini melakukan audit anggaran untuk PON. Langkah itu bertujuan anggaran tersebut benar-benar tepat sasaran.
Demikian diungkapkan kepala BPK Perwakilan Riau Eko Sembodo, baru-baru ini. Dikatakannya, pihaknya memfokuskan melakukan audit terhadap anggaran PON di APBD inikarena jumlah anggarannya sangat besar, sementara masih banyak hal lagi yang perlu mendapat perhatian dari APBD Riau.
“Sebagian masyarakat saat ini juga membuat hitung-hitungan terhadap anggaran PON ini. Mereka menilai jika anggaran PON tersebut digunakan untuk pembangunan sarana pendidikan, tentunya bisa untuk meningkatkan pendidikan beberapa persen, demikian pula jika anggaran tersebut digunakan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Riau, bisa untuk meningkatkan kesejahteraan beberapa persen,”ujar Eko Sembodo.
Pertanyaan mengenai besarnya APBD Riau untuk PON 2012 ini sebelumnya disampaikan oleh salah seorang siswa SMKN 1 Pekanbaru kepada Eko Sembodo ketika menggelar acara BPK Goes to School, pekan lalu.
Siswa SMKN 1 tersebut juga mempertanyakan audit BPK terhadap anggaran PON tersebut.
Untuk diketahui, Ketua Pengurus Besar (PB) PON XVIII yang juga Gubernur Riau Rusli Zaenal, saat menjawab wartawan dalam acara Rapat Paripurna Nasional (Raparnas) KONI di Gedung Serba Guna Senayan, Jakarta, Selasa (17/3) lalu mengatakan, dana yang tersedot untuk kegiatan PON tersebut diperkirakan mencapai Rp2,5 triliun. Dana sebesar itu dianggarkan dari APBD Riau, pemerintah pusat, serta sponsor.
Hingga Maret sudah sekitar 70 persen venus selesai dibangun. Sementara sisanya ada yang akan dibangun baru dan ada yang direnovasi. Stadion utama direncanakan rampung pembangunannya pada 2011 mendatang. Hampir semua venus dibangun di Kota Pekanbaru. Stadion utama berada di dekat Kampus UNRI dan sudah mulai dibangun pada tahun 2009.
Sumber : Riau Mandiri.